Mengenal Lebih Dekat Budaya Tosan Aji



BUDAYA - Keris di kenal merupakan senjata tradisional asli Nusantara. Maha karya para Empu leluhur Nusantara yang tidak hanya di akui oleh Unesco sebagai warisan dunia asli Nusantara, akan tetapi juga penuh makna, simbol dan nilai nilai luhur ketuhanan dalam maha karyanya.

Keris pada masa awal di cipta di pergunakan sebagai senjata perang oleh para dewa. Namun, fungsi keris mulai bergeser dari di cipta sebagai senjata perang, berubah menjadi symbol strata sosial di masyarakat. Sekarang keris bukan lagi sebagai senjata perang dan nilai strata sosial masyarakat, akan tetapi symbol dari filosofi nilai nilai luhur manunggaling kawula Gusti.

Terdapat beberapa bagian dalam bilah keris diantaranya seperti berikut ini: Pasi, Ganja, Kembang kacang, lambe gajah

Dhapur bilah kêris:  

1.     Naga-tapa (lêncêng),

2.     Naga-lumaksana (pakai luk).

Sandhangan kêris (rêrênggane):  

1.     Ukiran (gagang kêris),

2.     Mêndhak ( seperti ali-ali berada di antara ukiran dan ganja).

Warangka,

1.     gandar (sarung),

2.     pêndhok ( kandêlan).

Dhapur warangka:

1.     Gayaman,

2.     Ladrang (ladrangan atau jlamprak).

Dhapur pêndhok :

1.     Blewah

2.     bunton (rapat);

Blewah pêndhok biasanya di beri hiasan pênyu, sedangkan pêndhok bunton biasanya diukir-ukir.

Terdapat beberapa Keris pusaka yang di kenal sakti dan terkenal di tanah Jawa diantaranya:

1 Sangkêlat dan Pasopati (keduanya merupakan kêris pusaka Kerajaan Kerajaan di tanah  Jawa, hasil karya Empu Sura putra Empu Supa di Sêdayu).

2 Condhongcampur, karya Empu Supandriya ( Ayahnya Empu Supa) pusaka Majapahit.

Nagasasra, karya Empu Supa-nom (atau Ki Nom putra Empu Supa) pusaka Majapahit.

4 Crubuk, pusaka milik Sunan Kalijaga, karya Empu Supa.

5 Jigja, karya Empu Singkir (Empu dari Madura).

7 Tilamupih, karya Empu Pitrang (Pitrang adalah nama Empu Supa saat berada di Blambangan).

8 Sagarawedang, karya Mpu Sura Nom.

Cara memakai kêris:

1 Disangkêlit, ( di selipkan di belakang ).

2 Dianggar, berada di samping ( di lambung).

3 Disothe, di selipkan di ngarêp (di perut).

(berbaga isumber)